Leadership and Management

Cara untuk Tidak Menjadi ‘Overrated CEO’ Seperti Elon Musk

Elon Musk, CEO Tesla, X (sebelumnya Twitter), dan SpaceX, tercantum sebagai salah satu CEO yang paling dianggap terlalu diulas ataupun ‘Overrated CEO’, di Amerika Syarikat oleh rekan-rekannya sendiri. Bukan hanya dia, tapi Bob Iger, CEO Disney, juga dianggap demikian. Meskipun ini hanya evaluasi subjektif, ini bisa menjadi kesempatan yang berguna untuk mengidentifikasi wawasan yang berguna dan gaya kepemimpinannya yang mungkin diikuti atau tidak diikuti oleh pemimpin lain.

Karakteristik Seorang ‘Overrated CEO’

Menjadi terlalu diulas bisa baik dan buruk. Apa yang membuatnya menjadi CEO yang terlalu diulas? Berikut adalah beberapa karakteristik yang dia tunjukkan:

Kepemimpinan karismatik

Gaya kepemimpinan Musk dijelaskan sebagai karismatik, menyiratkan bahwa dia memiliki kualitas yang menginspirasi kekaguman dan pengikut di antara rekan-rekannya dan bawahan. Dia dianggap memiliki “bakat kerohanian” yang membedakannya dari yang lain dan memungkinkannya untuk mengubah dalam cara yang signifikan.

Apa yang harus dilakukan: Menjadi pemimpin karismatik dengan seimbang. Seorang pemimpin karismatik bisa terlihat menginspirasi dan memotivasi orang lain dan terlihat seimbang secara umum, tetapi mereka perlu memprioritaskan tugas daripada hubungan, seperti bekerja menuju tujuan, daripada fokus pada hubungan dengan anggota tim.

Menetapkan tujuan yang tidak realistis

Musk dikenal karena menetapkan tujuan yang sangat ambisius, seperti mengirim manusia ke Mars, tetapi dia kadang-kadang atau biasanya gagal membuktikan satu, yang mengarah pada keraguan tentang kemampuannya untuk memenuhi janjinya.

Apa yang harus dilakukan: Menetapkan tujuan yang dapat dicapai. Memecah tujuan yang lebih besar menjadi yang lebih kecil, memiliki kerangka waktu yang tepat, merencanakan dengan hati-hati, mencari umpan balik, dan menggunakan kriteria SMART untuk tujuan. Juga, terbuka terhadap umpan balik dan fleksibel untuk menyesuaikan tujuan sesuai dengan keadaan.

Tidak ada pencapaian yang jelas dan terukur

Meskipun terlibat dalam berbagai proyek bergengsi seperti Tesla dan SpaceX, Musk dikritik karena tidak memberikan hasil yang nyata secara tepat waktu, yang menimbulkan keraguan tentang efektivitasnya sebagai CEO.

Apa yang harus dilakukan: Memiliki tujuan yang jelas, menetapkan Indikator Kinerja Kunci (KPI) dan melacak kemajuan. Ini adalah cara untuk menghasilkan hasil yang jelas dan terukur. Ketika hasilnya tidak memenuhi harapan, sesuaikan strategi yang tepat sehingga kemajuan menuju mencapai tujuan akan terus berlanjut.

Inkonsistensi dalam pernyataan

Jadwal dan pernyataan yang berubah-ubah Musk tentang proyek seperti mengirim manusia ke Mars berkontribusi pada persepsi bahwa dia lebih fokus pada retorika dan hip daripada rencana dan tindakan konkret.

Apa yang harus dilakukan: Berusaha untuk menjaga konsistensi dalam pernyataan dan jadwal Anda untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara pemangku kepentingan. Jadilah transparan tentang tujuan, jadwal, dan tantangan potensial, dan hindari membuat janji atau proyeksi yang tidak dapat dipenuhi dengan wajar.

Sorotan Media yang Konstan: Musk dan gaya kepemimpinannya seringkali menjadi sorotan, menunjukkan kehadirannya yang signifikan di masyarakat dan perhatian yang dia tarik dari media dan masyarakat umum. Ini kadang-kadang bisa menimbulkan isu kontroversial karena dapat membentuk opini di masyarakat, seperti fakta bahwa dia saat ini dinilai sebagai CEO yang terlalu diulas.

Apa yang harus dilakukan: Begitu seseorang menjadi pusat perhatian, sulit untuk dihindari, kecuali mereka menjaga profil rendah dan fokus pada operasi bisnis. Mengalihkan perhatian media ke pencapaian perusahaan dan peluncuran produk bisa menciptakan citra positif untuk reputasi bisnis.

Secara keseluruhan, Elon Musk muncul sebagai figur yang karismatik dan berpengaruh di dunia bisnis, dikenal karena kepemimpinan visioner, semangat inovatif, dan kemampuannya untuk menarik perhatian publik. Namun, gaya kepemimpinannya juga ditandai dengan kontroversi dan pendapat yang memecah belah, mencerminkan kompleksitas persona dan dampaknya. Semua ini, baik atau buruk, telah berkontribusi pada dirinya menjadi CEO yang terlalu diulas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button